Oke, selamat malam stalker, gini terkadang self control itu emang bener bener harus dijadiin prioritas, kadang kaya gimana sih takdir kita, kaya gimana sih aku di 20 tahun atau berapapun kedepan? nah yang terpenting bukan cuma njalanin gimana hidup kita, cobadeh atur waktu kaya bikin life schedule gitu. sengganya pertama kamu bikin kayajadwal tidur dan jadwal bangun, kalo itu udah teratur,lanjut ke jadwal makan, dan baru jadwal yang kamu btuhkan, time is money itu skrg emg belum kerasa, tapi nanti kita bener-bener bakalan nyeselin kaya "ah seharusnya gue dulu gini, kaya gitu bla bla bla." udah deh bro you must go on, jangan jadi pribadi yang biasa-biasa aja, kamu itu luar biasa loh, buktinya kamu ngalahin ribuan sperma dari bapamu, yakan? dan km juga sempet training di kandungan ibu kurang lebih 9 bulan, yakan? dan kamu lolos dengan selamat, yakan? apa kamu mau ngecewain ribuan kembaranmu yang gagal karna begitu luar biasanya kamu? apa kamu masih ngerasa paling bodoh? never feel it bro, kalo kamu ngerasa dimana titik terbesar kejenuhanmu dalam hidupmu, cobadeh lihat dirimu, looking at the miror, katakan pad cermin mau jadi apa kalo aku seperti ini terus? apakah ayah dan ibuku melahirkanku untuk merasa jenuh? apakah tuhan menciptakanku untuk selalu bersandar dalam diam? luapkan saja apa yang kamu jenuhkan sekarang, jangan dengan suara tertahan, karna pada dasarnya pendengar terbaikmu adalah dirimu sendiri, diri kamu tuh memang gabisa njawab dengan saran yang biasa dikasih temen kamu, tapi lebih gimana kenyamanan di kemudian hari yang bakalan kamu rasain, just wanna say apa yang kamu lakuin yang kamu rasain itu cuma kamu dan tuhan yang tahu, tuhan gak ngasih kita wahyu kalo kamu gini kamu kudu gitu, haha gak sebercanda itu bro, serajin apapun ibadahmu tuhan gabakal biarin makhluknya malas, kerja keras itu penting bro, aku punya cerita gimana sih tuhan ngasih jawaban, jadi gini..
pada suatu hari ada kakek yang usianya lanjut, dia rajin sekali ibadhnya, dia tinggal di pemukiman yang aman tentram bersama anak dan cucunya, short story pemukiman itu mengalami hujan yang begitu lebatnya, lalu kakek itu berdoa di sholat malam yang biasa dilakukannya
"tuhan, apa yang akan terjadi? lindungi aku dan keluargaku tuhan, aku masih ingin hidup bersama mereka."
lalu apa yang terjadi? keesokan harinya tenyata pemukiman itu banjir semata kaki, padahal pemukiman itu belum pernah banjir sebelumnya. sang kakek pun bertanya pada anak tunggalnya.
"hey rudi, mau kemana kau? tetaplah disini, ini tidak akan bertahan lama."
"sebaiknya kita mengungsi saja kek, pemerintah menyarankan begitu, ayo kek kemasi barang mu, atau perlu aku yang mengemasnya?" jawab anaknya.
"tidak perlu, tuhan pasti menolongku, lupakan kakek, kalian pasti akan kembali, dan kakek slalu menunggumu, ertahun-tahun kakek disini dan kejadian ini mungkin tidak akan lama,"
"yasudahlah kek, yang penting tetap kabarin saya yah?" ujar anaknya yang kemudian mendekapnya."
"kakek dimana barang kakek?" tanya cucunya yang begitu lucu menarik narik baju kakek.
kakek itu menunduk, "annisa, kakek masih punya banyak pr, jadi kakek disini dulu ya?" kemudian mereka berpelukan.
singkat cerita kakek itu tinggal seorang diri, semakin hari banjir semakin meninggi, sampai kakek itu sholat di atas meja makan, dia berdoa lagi di sepanjang sepertiga malam itu,
"ya tuhan, anak cucuku meninggalkan aku, bencana terbesarku bukan tentang nyaawaku, tapi tentang kebersamaan bersama mereka tuhan, ingin rasanya mereka kembali dan menghabiskan umurku bersamanya, selamatkan mereka ya tuhan, lindungi mereka." ujar kakek itu bersedih
keesokan harinya banjir merangkak sampe ke perut dewasa, tim penolong pun nampak sudah berpatroli untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak, bersama dengan anaknya dan cucu kakek itu, tim penolong mengunjugni rumahnya, dan bertemu kakek tersebut,
"ayo kek kita mengungsi, jabat tanganku, aku ingin hidup bersama kakek lebih lama," ujar rudi.
"tidak perlu rudi, jika kau ingin bersamaku, tinggalah disini bersamaku, aku begitu mencintai rumah ini karna ibumu."
"yang terpenting bukan itu kek, lalu siapa yang akan menolong kakek? kek ikutlah bersamaku," sambung rudi
"tidak anaku, tuhan pasti akan menolongku, kau tak perlu khawatir, jika memang kau lebih percaya mereka, pergilah."
"bagaimana aku tidak khawtair? sedang ayahku satu-satunya ditengah bencana, ayolah kek ikut bersamaku, nanti kalo sudah reda kesini lagi."
"pergilah nak,"
"ayoo kek, annisa ingin pr annisa di jadiin cerita lagii." saut cucunya dari sekoci penolong.
"pergilah nak, naiklah sekoci itu, temui cucumu, selamatkan dirimu." kemudian kakek itu beranjak naik ke atap rumahnya, "aku akan baik baik saja annisa, pr kakek akan selesai," sambungnya dari atap pohon smabil melambaikn tangannya.
singkat cerita kakek itu bertanya kepada tuhan kenapa tuhan tak menolongnya? dan membuat mereka percaya dengannya?
kemudian banjir itu semakin tinggi dan menenggelamkan kakek itu, anak dan cucunya pun bersedih menyesal kenapa mereka tidak coba memaksanya. dan selesai.
apa yang kalian tangkap? tuhan tak menolong kita? haha you wrong bro! tuhan menolong kita tanpa kita sadari, tuhan mendengarkan setiap doa umatnyaa, pada contoh tadi tuhan ngasih opsi penolongan berkali kali, mungkin tuhan kaya ngasih jawaban yang lebih indah tapi dengan sisi berbeda, dimana sisi itu akan lebih baik dari sebelumnya, tuhan tidak mungkin berkata hai kakek, pergilah, tidak, tidak mungkin, tuhan selalu menolong lewat perantara, jika kesempatan datang berkali kali dan ujian berkali kali, tuhan begitu menyayangimu.
oke aku ykin kalian mengertinya. dan aku harap ini bisa jadi bahan pertimbangan untuk kedepannya, bahwa kaya apa salahnya kita mendengarkan sekitar kta? so life everytime change, tinggal kamunya aja gimana cara menanganinya, somebody have his problem, and somebody have everything, tinggal gimana kita milih opsinya, lalu aplikasikan untuk jadi passion kita, opsinya dari tuhan, dan itu tidak akan pernah merugikan.
so kesimpulannya kamu harus lebih bisa mengondisikan doamu dengan opsi yang tuhan kasih, pilih yang kemungkinan paling benar kamu percayai, karna syetan juga ngasih opsi yang merugikan, rugi tidak akan pernah menyenangkan bro, tapi mengalah bukan salah satunya, jadi gitu aja deh ya bro, sialhkan kamu nyimpulin dari sekian banyak yang aku tulis, semoga aja ini bermanfaat dan memotivasi kamu to be a good person gitu, bukannya aku menggurui, tapi lebih berbagi pemikiran saja, anggap saja ini kaya terik matahari, kalo kamu merasa kepanasan silahkan berteduh, oke gitu aja ya bro! see you next page ya bro!
pada suatu hari ada kakek yang usianya lanjut, dia rajin sekali ibadhnya, dia tinggal di pemukiman yang aman tentram bersama anak dan cucunya, short story pemukiman itu mengalami hujan yang begitu lebatnya, lalu kakek itu berdoa di sholat malam yang biasa dilakukannya
"tuhan, apa yang akan terjadi? lindungi aku dan keluargaku tuhan, aku masih ingin hidup bersama mereka."
lalu apa yang terjadi? keesokan harinya tenyata pemukiman itu banjir semata kaki, padahal pemukiman itu belum pernah banjir sebelumnya. sang kakek pun bertanya pada anak tunggalnya.
"hey rudi, mau kemana kau? tetaplah disini, ini tidak akan bertahan lama."
"sebaiknya kita mengungsi saja kek, pemerintah menyarankan begitu, ayo kek kemasi barang mu, atau perlu aku yang mengemasnya?" jawab anaknya.
"tidak perlu, tuhan pasti menolongku, lupakan kakek, kalian pasti akan kembali, dan kakek slalu menunggumu, ertahun-tahun kakek disini dan kejadian ini mungkin tidak akan lama,"
"yasudahlah kek, yang penting tetap kabarin saya yah?" ujar anaknya yang kemudian mendekapnya."
"kakek dimana barang kakek?" tanya cucunya yang begitu lucu menarik narik baju kakek.
kakek itu menunduk, "annisa, kakek masih punya banyak pr, jadi kakek disini dulu ya?" kemudian mereka berpelukan.
singkat cerita kakek itu tinggal seorang diri, semakin hari banjir semakin meninggi, sampai kakek itu sholat di atas meja makan, dia berdoa lagi di sepanjang sepertiga malam itu,
"ya tuhan, anak cucuku meninggalkan aku, bencana terbesarku bukan tentang nyaawaku, tapi tentang kebersamaan bersama mereka tuhan, ingin rasanya mereka kembali dan menghabiskan umurku bersamanya, selamatkan mereka ya tuhan, lindungi mereka." ujar kakek itu bersedih
keesokan harinya banjir merangkak sampe ke perut dewasa, tim penolong pun nampak sudah berpatroli untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak, bersama dengan anaknya dan cucu kakek itu, tim penolong mengunjugni rumahnya, dan bertemu kakek tersebut,
"ayo kek kita mengungsi, jabat tanganku, aku ingin hidup bersama kakek lebih lama," ujar rudi.
"tidak perlu rudi, jika kau ingin bersamaku, tinggalah disini bersamaku, aku begitu mencintai rumah ini karna ibumu."
"yang terpenting bukan itu kek, lalu siapa yang akan menolong kakek? kek ikutlah bersamaku," sambung rudi
"tidak anaku, tuhan pasti akan menolongku, kau tak perlu khawatir, jika memang kau lebih percaya mereka, pergilah."
"bagaimana aku tidak khawtair? sedang ayahku satu-satunya ditengah bencana, ayolah kek ikut bersamaku, nanti kalo sudah reda kesini lagi."
"pergilah nak,"
"ayoo kek, annisa ingin pr annisa di jadiin cerita lagii." saut cucunya dari sekoci penolong.
"pergilah nak, naiklah sekoci itu, temui cucumu, selamatkan dirimu." kemudian kakek itu beranjak naik ke atap rumahnya, "aku akan baik baik saja annisa, pr kakek akan selesai," sambungnya dari atap pohon smabil melambaikn tangannya.
singkat cerita kakek itu bertanya kepada tuhan kenapa tuhan tak menolongnya? dan membuat mereka percaya dengannya?
kemudian banjir itu semakin tinggi dan menenggelamkan kakek itu, anak dan cucunya pun bersedih menyesal kenapa mereka tidak coba memaksanya. dan selesai.
apa yang kalian tangkap? tuhan tak menolong kita? haha you wrong bro! tuhan menolong kita tanpa kita sadari, tuhan mendengarkan setiap doa umatnyaa, pada contoh tadi tuhan ngasih opsi penolongan berkali kali, mungkin tuhan kaya ngasih jawaban yang lebih indah tapi dengan sisi berbeda, dimana sisi itu akan lebih baik dari sebelumnya, tuhan tidak mungkin berkata hai kakek, pergilah, tidak, tidak mungkin, tuhan selalu menolong lewat perantara, jika kesempatan datang berkali kali dan ujian berkali kali, tuhan begitu menyayangimu.
oke aku ykin kalian mengertinya. dan aku harap ini bisa jadi bahan pertimbangan untuk kedepannya, bahwa kaya apa salahnya kita mendengarkan sekitar kta? so life everytime change, tinggal kamunya aja gimana cara menanganinya, somebody have his problem, and somebody have everything, tinggal gimana kita milih opsinya, lalu aplikasikan untuk jadi passion kita, opsinya dari tuhan, dan itu tidak akan pernah merugikan.
so kesimpulannya kamu harus lebih bisa mengondisikan doamu dengan opsi yang tuhan kasih, pilih yang kemungkinan paling benar kamu percayai, karna syetan juga ngasih opsi yang merugikan, rugi tidak akan pernah menyenangkan bro, tapi mengalah bukan salah satunya, jadi gitu aja deh ya bro, sialhkan kamu nyimpulin dari sekian banyak yang aku tulis, semoga aja ini bermanfaat dan memotivasi kamu to be a good person gitu, bukannya aku menggurui, tapi lebih berbagi pemikiran saja, anggap saja ini kaya terik matahari, kalo kamu merasa kepanasan silahkan berteduh, oke gitu aja ya bro! see you next page ya bro!
seenggaknya saya bisa melawan diriku sendiri
BalasHapusMelawan bisa saja saling membunuh antar dua tiga karakter didalam diri kita, tapi jika itu baik, lawanlah, hidup tanpa perlawanan itu sama saja mengejek tuhan, karna anggap saja kita adalah gladiator-Nya, tapi pastikan kita adalah pribadi yang terorganisir, dan menjadi gladiator yg menguasai dirinya sendiri, karna itu lebih ditakuti.
BalasHapus