Selamat ulang tahun, sebuah perayaan kecil dan rahasia dariku untukmu. Adalah perihal doa baik yang siap mengangkat bahu letihmu, pun kata penghibur yang baik untuk tidurmu.
Banyak yang ingin kuceritakan, jadi biar aku mengeluh seakan kamu disini. Ada diantara redup layarmu dan senyum cantikmu itu.
Lalu bagaimana kabarku? yap, aku lelah menjadi aku. Sembunyi bukanlah hal yang menyenangkan, pun berpura-pura juga melelahkan. Iya, kan?
Kamu tau bukan? aku adalah lelaki yang terlahir harus mandiri. Aku adalah seorang yang diterjunkan ke laut tanpa diberi pelampung dan harus bisa tetap hidup, apa aku sembunyi di balik mermaid dan menyerupainya? atau aku berpura-pura bisa berenang? tidak, ah. Biar aku berlayar dengan tanganku sendiri, meraih sampan untuk sembunyi dan berpura-pura tidak terjadi apapun. Karna bagiku dan bagimu mungkin, orang lain tidak benar-benar peduli dan empati alih-alih bodoamat, bukan?
Aku hanya lelah mencari sampan lain, aku butuh rumah. Yap, rumah dimana tempat pulang ceritaku dan ceritamu, lalu benar-benar menjadi kolom dan balok yang saling menopang atap. apa kamu mengerti?
Apalagi kuliahku, dek. Diludahi saat diujung jalan, aku hancur. Tapi untungnya, doa baik dari orang-orang yang mencintaiku mampu melapangkan dadaku, jika salah satu adalah kamu, biarkan aku membungkuk terimakasih.
Apa kamu tau kalo sekarang aku laper?
Ohiya. Aku minta maaf bila masih menyimpan fotomu digaleriku meski obrolan kita akhirnya berani ku buang, kamu berhak bangga dengan menjadi benar-benar menjengkelkan, saat itu. dasar.
Dan aku maret, wisuda. apa kamu akan disana? Semua akan berakhir disana jika kamu tetap seperti ini. Aku pastikan, semuanya.
Aku tak berharap lebih lagi, aku lelah mengejar. Tanganku terlalu letih mengurusi lagi kisah-kisah ini, waktuku sudah banyak terbuang. Dan pada dasarnya aku adalah orang yang tergesa-gesa, dan sabarku tak lebih dari orang-orang yang berhati-hati.
Akhirnya,
Ku pastikan lagi,
Aku mencintaimu, benar.
Biar maret menentukan,
Selamat ulang tahun.
Banyak yang ingin kuceritakan, jadi biar aku mengeluh seakan kamu disini. Ada diantara redup layarmu dan senyum cantikmu itu.
Lalu bagaimana kabarku? yap, aku lelah menjadi aku. Sembunyi bukanlah hal yang menyenangkan, pun berpura-pura juga melelahkan. Iya, kan?
Kamu tau bukan? aku adalah lelaki yang terlahir harus mandiri. Aku adalah seorang yang diterjunkan ke laut tanpa diberi pelampung dan harus bisa tetap hidup, apa aku sembunyi di balik mermaid dan menyerupainya? atau aku berpura-pura bisa berenang? tidak, ah. Biar aku berlayar dengan tanganku sendiri, meraih sampan untuk sembunyi dan berpura-pura tidak terjadi apapun. Karna bagiku dan bagimu mungkin, orang lain tidak benar-benar peduli dan empati alih-alih bodoamat, bukan?
Aku hanya lelah mencari sampan lain, aku butuh rumah. Yap, rumah dimana tempat pulang ceritaku dan ceritamu, lalu benar-benar menjadi kolom dan balok yang saling menopang atap. apa kamu mengerti?
Apalagi kuliahku, dek. Diludahi saat diujung jalan, aku hancur. Tapi untungnya, doa baik dari orang-orang yang mencintaiku mampu melapangkan dadaku, jika salah satu adalah kamu, biarkan aku membungkuk terimakasih.
Apa kamu tau kalo sekarang aku laper?
Ohiya. Aku minta maaf bila masih menyimpan fotomu digaleriku meski obrolan kita akhirnya berani ku buang, kamu berhak bangga dengan menjadi benar-benar menjengkelkan, saat itu. dasar.
Dan aku maret, wisuda. apa kamu akan disana? Semua akan berakhir disana jika kamu tetap seperti ini. Aku pastikan, semuanya.
Aku tak berharap lebih lagi, aku lelah mengejar. Tanganku terlalu letih mengurusi lagi kisah-kisah ini, waktuku sudah banyak terbuang. Dan pada dasarnya aku adalah orang yang tergesa-gesa, dan sabarku tak lebih dari orang-orang yang berhati-hati.
Akhirnya,
Ku pastikan lagi,
Aku mencintaimu, benar.
Biar maret menentukan,
Selamat ulang tahun.